Bagikan

Dari Indonesia ke Hollywood, Kiprah Christine Hakim di The Last of Us

Author : Dewi Pratiwi . 13 March 2025

Dari Indonesia ke Hollywood, Kiprah Christine Hakim di The Last of Us

Author : Dewi Pratiwi . 13 March 2025

Christine Hakim adalah salah satu ikon perfilman Indonesia yang telah menorehkan prestasi luar biasa, tidak hanya di Tanah Air tetapi juga di panggung internasional. Dengan pengalaman lebih dari lima dekade di industri film, ia terus mengukuhkan namanya sebagai aktris berbakat yang membawa nama Indonesia ke dunia. Salah satu pencapaiannya yang membanggakan adalah keterlibatannya dalam serial populer HBO, The Last of Us.


The Last of Us / playstation.com

Dari Indonesia ke Hollywood: Perjalanan Menuju The Last of Us

Mungkin tidak banyak yang menyangka bahwa Christine Hakim akan tampil di sebuah serial Hollywood berbasis video game terkenal, The Last of Us. Ketika pertama kali mendapat tawaran untuk bergabung dalam proyek ini, Christine Hakim mengaku belum mengetahui tentang permainan tersebut. Justru keluarganya yang merupakan gamer The Last of Us-lah yang meyakinkannya untuk menerima tawaran tersebut.

Dalam The Last of Us, Christine Hakim memerankan Dr. Ratna Pertiwi, seorang ilmuwan mikologi dari Universitas Indonesia yang pertama kali mengidentifikasi penyebaran infeksi jamur yang menjadi pemicu kehancuran dunia. Karakter yang dimainkannya muncul di episode kedua, yang menampilkan Jakarta sebagai titik awal pandemi fiktif tersebut.

Tantangan dan Harapan dari Peran Internasional

Tawaran untuk bergabung dalam proyek besar seperti The Last of Us datang pada masa pandemi COVID-19, yang menjadi tantangan tersendiri bagi Christine Hakim. Ia harus mempertimbangkan banyak aspek, termasuk protokol kesehatan yang ketat di lokasi syuting di Kanada dan tanggung jawabnya terhadap keluarga di Indonesia. Namun, meski menghadapi berbagai kekhawatiran, ia memutuskan untuk melangkah dan menjalani pengalaman yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya.

Lebih dari sekadar peran di sebuah serial Hollywood, Christine Hakim melihat kesempatan ini sebagai langkah untuk membuka jalan bagi generasi muda Indonesia agar semakin berani menembus kancah perfilman internasional. Baginya, keberhasilan individu dalam industri ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga harus menjadi inspirasi dan motivasi bagi sineas Tanah Air lainnya. 


Christine Hakim / Instagram @christinehakimofficial

Karier Gemilang Christine Hakim

Lahir dengan nama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim di Kuala Tungkal, Jambi, pada 25 Desember 1956, Christine Hakim telah mengukir sejarah panjang di dunia perfilman Indonesia. Debutnya dalam film Cinta Pertama (1973) langsung membawanya meraih Piala Citra sebagai Pemeran Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 1974. Sejak saat itu, namanya semakin bersinar dengan berbagai film berkualitas yang menjadikannya salah satu aktris terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Kehebatannya tidak hanya diakui di dalam negeri. Pada 2002, ia menjadi orang Indonesia pertama yang terpilih sebagai juri Festival Film Cannes, sejajar dengan bintang-bintang besar dunia seperti Sharon Stone dan Michelle Yeoh. Selain itu, ia juga pernah beradu akting dengan Julia Roberts dalam film Eat Pray Love (2010), yang memperkenalkan dirinya lebih jauh ke industri perfilman Hollywood.

Dengan segudang penghargaan dan kontribusi terhadap dunia film, Christine Hakim tetap konsisten dalam memilih peran yang memiliki makna mendalam. Ia tidak sekadar mencari ketenaran, tetapi juga ingin terus membawa nilai-nilai budaya Indonesia ke mata dunia. Melalui The Last of Us, ia kembali membuktikan bahwa talenta Indonesia memiliki tempat di panggung global, dan bahwa aktris senior seperti dirinya masih dapat menjadi bagian dari industri hiburan dunia yang terus berkembang.

Share this article :  
Katen Doe

Dewi Pratiwi

Seorang mahasiswa dengan peminatan di bidang Informatika, memiliki kegemaran dalam penelitian dan riset. Inovasi maupun penyelesaian masalah yang ada direpresentasikan dalam bentuk karya tulisan, desain grafis, maupun program.

Ada apa disamping kita?