Sobat beside us setidaknya pernah kan ke SPBU atau pom bensin. Jika kalian hendak mengisi bahan bakar, di sana kalian akan disambut oleh Mas-Mas atau Mbak-Mbak berseragam dengan logo pertamina di kemejanya. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memiliki beberapa bagian dalam menugaskan pekerjanya, antara lain technical staf, staf, senior losses and control staf, internal, pramuniaga, asministration staf, akunting, human resource development internal, operational administration, assistant manajer, legal officer, coordinator, supervisor, admin, business staf, senior staf, treasury staf, manajer, sales attendant, junior staf/akun staf, information technology app development. Selain itu masih ada posisi mandor, training operator SPBU, dan operator SPBU.
Dari masing-masing penugasan tadi memiliki gaji yang berbeda-beda pula. Untuk posisi operator SPBU memiliki gaji berkisar antara Rp2,3juta hingga Rp3juta dalam setiap bulannya. Meski begitu gaji operator SPBU berbeda-beda bergantung pada UMK di masing-masing daerah. Gaji segitu jam kerjanya gimana? Nah jam kerja dari operator SPBU adalah 12 jam. Akan tetapi ada beberapa SPBU yang memberlakukan jam kerja sebanyak 8 jam. 8 jam ini bisa dibagi menjadi 3 shift, yakni dari jam 05.00-13.00, 13.00-21.00, dan 21.00-05.00. Tapi hal itu kembali lagi pada kebijakan dari masing-masing SPBU ya guys yaa.
Operator SPBU memiliki tugas, antara lain:
- Melayani customer dalam mengisi bahan bakar
- Menjaga dan merawat kebersihan lingkungan serta alat-alat yang digunakan untuk operasional
- Menginput dan melakukan pennyetoran hasil penjualan
Resiko-resiko tadi belum seberapa, karena masih ada resiko terkena kanker darah loh. Paparan uap bahan bakar yang dihirup mengakibatkan masuk dan menumpuknya zat-zat kimia. Zat-zat kimia ini sangat mudah masuk ke system pernapasan dan perederan darah apalagi untuk seorang operator SPBU yang sangat sering berada di lingkup SPBU dan berhubungan langsung dengan bahan bakar. Selain menyebabkan kanker darah, uap bahan bakar juga dapat berakibat pada kesehatan otak dan saraf yakni mengakibatkan stroke dan demensia. Penyakit jantung dan masalah pernapasan juga menjadi akibat dari terlalu lama terpapar uap bahan bakar.
1. Jam kerja yang tidak penuh dan tidak selalu padat
Jam kerja yang tidak penuh ini merupakan salah satu langkah dari meminimalisir resiko kesehatan tadi yang juga menjadi pertimbangan dalam efisiensi kinerja pekerja. Sedangkan jam yang tidak selalu padat ini disebabkan oleh aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh operator SPBU bergantung dari banyaknya customer yang ingin membeli bahan bakar. Sehingga semakin banyak customer yang ingin membeli bahan bakar maka semakin padat pula aktivitas pekerjaan operator SPBU.
2. Pekerjaan yang relatif sederhana
Meski bisa dikatakan relatif sederhana, tapi tidak bisa diremehkan ya sobat beside us. Karena meski bertugas melayani customer saat mengisi bahan bakar dan melayani transaksinya, seorang operator SPBU juga harus sigap, berani, berintegritas, teliti, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
3. Sistem kerja yang jelas
Sistem kerja yang jelas berhubungan dengan tugas operator SPBU yang relatif sederhana. Hal ini karena tugasnya yang relatif sederhana sehingga pembagian dan sistemnya lebih jelas, dan mudah disusun serta dijalankan.
Tertarik untuk melamar jadi operator SPBU? Buat sobat beside us yang tertarik, bisa cek persyaratan di info lowongan kerja operator SPBU di daerah kalian masing-masing. Semoga bermanfaat <3