Jika mendengar kata ular, kita pasti langsung kepikiran hewan melata, invertebrata, bersisik, berbisa, melilit, pemakan daging. Tapi apa sobat beside us pernah berpikir kalo ular juga jago berakting seperti kecoa, tupai, musang? Perlu sobat beside us tau bahwa ular juga jago berakting loh. Hal ini bertujuan untuk mengelabui musuhnya atau ketika ia merasa terancam dengan kehadiran seseorang. Nah ular apa nih yang jago akting? Ular yang jago akting ini merupakan hewan endemi Amerika Utara, yang bernama ular hidung babi.
Hah? Ular hidung babi? Kenapa gitu?
Jadi begini ya sobat beside us, kenapa kok disebut ular hidung babi? Karena ular jenis ini memiliki ciri fisik yakni hidungnya yang seperti moncong layaknya hidung babi. Selain memiliki sebutan itu, ular hidung babi juga memiliki sebanyak 52 sebutan dari daerah asalnya. Dilansir dari greeners.co, beberapa di antara 52 julukan tersebut, antara lain eastern hognose snake, spreading adder, hog-nosed snake, dan black adder.
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Squamata
Famili: Colubridae
Genus: Heterodon
Spesies: Heterodon platirhinos
Berdasarkan IUCN Red List, ular hidung babi ini masuk di kategori risiko rendah, yang artinya risiko kepunahan ular hidung babi rendah. Akan tetapi meski begitu populasinya semakin terancam akibat kerusakan habitat dan perburuan. Berbeda halnya di Kanada, ular hidung babi masuk di kategori terancam sehingga mereka tergolong sebagai satwa yang dilindungi dan perdagangan serta pemeliharaan ular hidung babi dianggap ilegal.
Ular hidung babi ini lebih suka tinggal di daerah kering tapi memiliki tekstur tanah yang gembur, seperti ladang tua, area tepian hutan, dan Kawasan hutan pinus di dataran tinggi. Tanah dengan tekstur yang gembur ini memudahkan ular hidung babi dalam pembuatan sarang dan tempat bertelurnya. Mereka bener-bener niat banget nyari tanah yang sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan sampe-sampe mereka rela melakukan pencarian dengan radius 40 hektare.
Ular hidung babi berkembang biak sekitar di Bulan April dan Bulan Mei. Jika ular hidung babi betina bertelur di akhir Bulan Juni atau awal Bulan Juli, maka ular hidung babi betina tersebut akan mengalami masa inkubasi selama 49 hingga 63 hari. Yang perlu sobat beside us tau, ular hidung babi betina dalam sekali bertelur bisa menghasilkan 8 sampai 40 telur loh. Wiihhh banyak banget yak. Meski begitu, telur-telur ini nggak dirawat oleh orang tuanya loh, melainkan mereka langsung hidup secara mandiri tepat setelah mereka menetas. Mereka akan mencari makan sendiri, belajar beradaptasi sendiri, dan mencari tempat tinggal sendiri.