Bagikan

Kenapa Angka 4 Dianggap Sial di Beberapa Budaya Asia?

Author : Dewi Pratiwi . 09 March 2025

Kenapa Angka 4 Dianggap Sial di Beberapa Budaya Asia?

Author : Dewi Pratiwi . 09 March 2025

Angka memiliki makna simbolis dalam berbagai budaya di dunia. Di Asia, kepercayaan terhadap angka sangat kuat, sering kali dikaitkan dengan keberuntungan atau kesialan. Salah satu angka yang paling dihindari di beberapa negara Asia adalah angka 4. Kepercayaan ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari arsitektur hingga kebiasaan sehari-hari.

Asal Usul Kepercayaan Angka 4

Kepercayaan bahwa angka 4 membawa kesialan terutama berasal dari kesamaan pelafalannya dengan kata "kematian" dalam beberapa bahasa Asia:

  1. China: Dalam bahasa Mandarin, angka 4 diucapkan sebagai "sì" (四), yang terdengar sangat mirip dengan kata "sǐ" (死), yang berarti kematian. Karena kemiripan ini, angka 4 dihindari dalam banyak aspek kehidupan, seperti penomoran kamar hotel dan lantai gedung.

  2. Jepang: Dalam bahasa Jepang, angka 4 dapat dibaca sebagai "shi" (四), yang memiliki pengucapan sama dengan kata "shi" (死), yang berarti kematian. Oleh karena itu, banyak rumah sakit dan apartemen di Jepang tidak memiliki nomor kamar atau lantai yang mengandung angka 4.

  3. Korea: Dalam bahasa Korea, angka 4 disebut "sa" (사), yang memiliki kesamaan pelafalan dengan kata "saja" (사자), yang dalam beberapa konteks dapat merujuk pada kematian. Hal ini menyebabkan angka 4 sering kali dihindari dalam nomor rumah dan lift di Korea.



Unlucky Number 4 / Pinterest Flickr

Dampak Kepercayaan terhadap Angka 4

Karena kepercayaan ini sangat mengakar, banyak kebiasaan dan praktik di negara-negara tersebut menghindari angka 4. Berikut adalah beberapa contoh dampaknya:

  1. Bangunan dan Arsitektur

    • Banyak gedung tinggi di China, Jepang, dan Korea tidak memiliki lantai 4. Nomor lantai langsung melompat dari 3 ke 5, serupa dengan bagaimana angka 13 dihindari di budaya Barat.

    • Rumah sakit sering kali tidak memiliki ruang operasi atau kamar pasien bernomor 4 karena dianggap membawa kesialan bagi pasien.

  2. Nomor Telepon dan Plat Kendaraan

    • Nomor telepon dan plat kendaraan yang mengandung angka 4 cenderung dihindari karena dianggap membawa sial.

    • Di beberapa negara, nomor dengan angka 4 sering kali lebih murah dibandingkan dengan nomor yang dianggap membawa keberuntungan, seperti angka 8.

  3. Budaya dan Kehidupan Sehari-hari

    • Di Jepang, memberikan hadiah dalam jumlah empat dianggap tabu karena dapat diartikan sebagai harapan buruk bagi penerima.

    • Beberapa bisnis dan perusahaan menghindari angka 4 dalam nomor produk atau harga karena dikhawatirkan dapat mengurangi minat pelanggan.

Perbedaan Kepercayaan di Asia

Meskipun angka 4 dianggap sial di China, Jepang, dan Korea, tidak semua budaya Asia memiliki kepercayaan yang sama. Di India, misalnya, angka 4 tidak memiliki konotasi negatif yang kuat. Bahkan dalam numerologi Hindu, angka 4 dikaitkan dengan perubahan dan transformasi, yang dapat memiliki arti positif.

Kepercayaan terhadap angka 4 sebagai angka sial di beberapa budaya Asia berasal dari kesamaan pengucapannya dengan kata "kematian." Kepercayaan ini begitu mendalam sehingga memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari arsitektur hingga budaya sehari-hari. Memahami kepercayaan ini penting bagi siapa saja yang ingin berinteraksi dengan budaya Asia agar dapat menghormati tradisi dan menghindari kesalahpahaman.

Share this article :  
Katen Doe

Dewi Pratiwi

Seorang mahasiswa dengan peminatan di bidang Informatika, memiliki kegemaran dalam penelitian dan riset. Inovasi maupun penyelesaian masalah yang ada direpresentasikan dalam bentuk karya tulisan, desain grafis, maupun program.

Ada apa disamping kita?