Latiao (Hanzi sederhana: 辣条; Hanzi tradisional: 辣條; Menyalakan. 'Spicy stick/spicy strip') merupakan camilan Cina yang nggak hanya populer di negara asalnya, tapi saat ini juga sedang viral di Indonesia. Bahan baku utama dari camilan ini antara lain tepung terigu dan cabai. Setelah menambahkan air, garam, gula, pigmen alami dan permukaan lainnya, tepung diekstrusi di bawah suhu tinggi, kemudian dicampur dengan cabai dan bumbu lainnya termasuk pengawet yang komponennya sesuai dengan standar aditif makanan Cina GB2760. Produk makanan olahan mengandung beberapa risiko, terutama di dapur yang lebih kecil. Risiko spesifik adalah kualitas minyak, aditif makanan seperti carmine dan sanitasi.

 

Latiao (strip pedas), berasal dari Kabupaten Pingjiang, Hunan. Awalnya disebut mianjin (Hanzi sederhana: 面筋; Hanzi tradisional: 麵筋). Kemudian, orang Pingjiang menyebutnya mala (Hanzi: 麻辣) karena Latiao memiliki rasa pedas yang cukup dominan. Latiao terbuat dari tepung yang dimasak dan dibumbui, dan digoreng panas serta dibumbui dengan bumbu pedas. 

 

Pingjiang memiliki sejarah membuat saus kering, saus pedas, dan dadih kacang pedas, yang merupakan bagian penting dari industri Pingjiang. Pada tahun 1998, bencana banjir besar terjadi di Hunan, yang menyebabkan hilangnya produk pertanian secara serius. Kedelai, bahan baku utama industri saus, mengalami penurunan produksi yang besar. Ini secara langsung menyebabkan pukulan telak bagi industri saus kering. Untuk menghidupi keluarga, petani sangat membutuhkan pendekatan baru. Qiu Pingjiang, Li Mengneng, dan Zhong Qingyuan menggunakan tepung terigu sebagai pengganti tepung kedelai. Menggunakan mesin ekstrusi sekrup tunggal, menambahkan cabai, merica, jintan, gula, garam, minyak sayur dan bumbu lainnya, mereka menemukan Latiao.

 

Pada tahun 1990 Latiao memulai debutnya dan dengan cepat menjadi populer di seluruh China. Pada awalnya, itu dijual di toko-toko kecil, sebelum berkembang ke supermarket. Pada bulan Februari 2016, penyiar TV Inggris BBC menayangkan film dokumenter tiga bagian tentang perayaan Tahun Baru Imlek di mana kedua presenter terlihat berkeliaran di jalan makanan ringan khas Cina, Latiao di tangan. Min Quanlu, manajer produksi WL-Foods, pembuat latiao utama, mengatakan bahwa perusahaan mengemas makanan ringan dengan tangan hingga 2011, ketika permintaan meledak.

 

 

1.    Strip gluten
2.    Adas bintang
3.    Kayu manis
4.    Bubuk cabai
5.    Merica
6.    Pelargonium
7.    Garam
8.    Kecap
9.    Gula putih
10.    Irisan jahe
11.    Air

 

1.    Siapkan Strip gluten
2.    Rendam strip gluten dalam air dingin selama 5 menit
3.    Setelah direndam selama 5 menit, tuangkan minyak goreng dan aduk hingga merata
4.    Kemudian kukus selama 5 menit
5.    Selagi menunggu kukusan, siapkan bumbu pedas dan bumbu-bumbu lainnya
6.    Goreng semua bumbu dalam frying pan
7.    Tuangkan bumbu yang sudah digoreng tadi ke strip gluten dan aduk hingga merata
8.    Latiao rumahan siap dinikmati

 

Perlu diketahui bahwa latiao ini mengandung kalori sebanyak 1527kJ/100gr, protein sebanyak 9,9gr/100gr, lemak sebanyak 14,4gr/100gr, karbo sebanyak 48,6gr/100gr, dan sodium sebanyak 2745mg/100gr. Sehingga perlu sobat beside us sikapi sendiri seberapa banyak konsumsi latiao yang baik untuk tubuh sobat beside us. Selain itu juga memang pada dasarnya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Semoga bermanfaat <3