Sobat beside us udah pada tau dong mitigasi itu apa. Yupp mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Nah, apa aja sih bentuk-bentuk mitigasi itu? Seperti bersembunyi di kolong meja ketika gempa kah?
Iyuupp, salah satunya itu ya sobat beside us, akan tetapi masih banyak lagi nih bentuk-bentuk mitigasi. Pada dasarnya mitigasi dibagi menjadi 3 tahapan, yakni:
- Prabencana, berupa kesiapsiagaan atau upaya memberikan pemahaman pada penduduk untuk mengantisipasi bencana, melalui pemberian informasi, peningkatan kesiagaan kalau terjadi bencana ada langkah-langkah untuk memperkecil resiko bencana.
- Saat bencana, berupa penanganan korban, evakuasi, dan sterilisasi area yang dekat dan beresiko terdampak bencana susulan.
- Pascabencana, berupa revitalisasi infrastruktur, penanganan psikologis korban.
Secara rincinya, sobat beside us dapat melakukan beberapa cara sebagai berikut:
- Memberikan edukasi mitigasi sejak usia dini, bisa dengan memberikan pengetahuan dan ditambah dengan simulasi.
- Memberikan sosialisasi terkait mitigasi kepada masyarakat, mulai dari tanda-tanda bencana, jenis-jenis bencana, cara menyelamatkan diri, hingga penanganan darurat seperti pemberian pertolongan pertama.
- Membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan peta ini didasarkan pada jenis bencananya dan wilayah yang kemungkinan terdampak bencana tersebut, baik dampak langsung maupun tidak langsung.
- Membuat bangunan tahan gempa, mulai dari pembangunan pondasi, pemilihan material, desain interior dan eksterior. Karena selain kekokohan bangunan, tata letak benda-benda dan peralatan juga perlu diperhatikan.
- Menanam pohon bakau, penanaman pohon bakau ini bertujuan untuk menahan gelombang air laut agar tidak menggerus tanah di sekitaran pantai atau yang biasa disebut abrasi.
- Penghijauan dan reboisasi, penghijauan dan reboisasi selain bermanfaat sebagai daerah resapan, juga bermanfaat sebagai penahan tanah agar tidak mudah longsor.
- Sistem peringatan dini, contohnya BMKG.
- Menyiapkan emergency bag yang berisi senter, p3k, makanan instan, dll. Hal ini bertujuan agar ketika bencana terjadi, sobat beside us bisa siap siaga menyelamatkan diri.
- Memahami dan mengenali jalur evakuasi, hal ini wajib diketahui terutama bagi penduduk yang tinggal di wilayah gunung berapi aktif, rawan longsor, dan dekat dengan laut.
- Mencatat nomor telepon penting, nomor-nomor yang bisa dicatat antara lain nomor tim SAR atau BASARNAS, Ambulance, Palang Merah Indonesia (PMI), kepolisian, pemadam kebakaran, posko bencana alam, panggilan darurat atau call center, dan posko kewaspadaan nasional.
- Menghindari membangun pemukiman di daerah yang tanahnya kurang stabil, hal ini bertujuan untuk menghindari tanah longsor.
Pada intinya, mitigasi bencana itu sangat penting ya sobat beside us. Terlepas hal itu semoga sobat beside us selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dimana pun kalian berada. Serta jangan lupa untuk selalu "sedia payung sebelum hujan". Semoga bermanfaat yaaa <3