Bagikan

Kocak! Suku Hadzabe Rela Pindah Kamp Cuma Buat Nikmatin Hasil Buruan

Author : Laisanti Ayu Febriani . 18 March 2023

Kocak! Suku Hadzabe Rela Pindah Kamp Cuma Buat Nikmatin Hasil Buruan

Author : Laisanti Ayu Febriani . 18 March 2023

Suku Hadzabe merupakan salah satu suku yang hidup dan tinggal di Tanzania. Selain terkenal karena keunikan bahasanya, Suku Hadzabe juga terkenal dengan kehidupannya yang tradisional. Warga suku ini menggunakan cara berburu dan mencari makanan untuk melangsungkan hidupnya. Hewan yang diburu antara lain ayam hutan, kelinci, dan hewan-hewan yang bisa dimakan secara beramai-ramai seperti rusa, maupun babi hutan. Cara berburu mereka juga masih menggunakan cara tradisional.

Sejak akhir abad ke-19, pemerintah kolonial serta pemerintah independen di Tanzania berupaya untuk memperkenalkan pertanian kepada Suku Hadzabe agar mereka dapat melanjutkan kehidupan mereka tanpa terpengaruh dengan adanya perubahan alam seperti berkurangnya hewan buruan. Selain itu, mereka juga memperkenalkan agama kristen. Akan tetapi cara ini sebagian besar belum bisa dikatakan berhasil untuk membuat Suku Hadzabe hidup dengan cara baru dan lebih adaptif serta nggak bergantung pada 1 atau 2 sumber daya alam saja. Mereka tetap melakukan teknik bertahan hidup yang hampir sama seperti nenek moyang mereka. Akan tetapi semenjak awal abad ke-20, diketahui bahwa Suku Hadzabe menghadapi cukup banyak tekanan dari suku-suku tetangga yang memasuki wilayah mereka tanpa izin. Selain itu juga terdapat pengaruh luar yang mau nggak mau harus mereka hadapi, yakni perburuan safari dan pariwisata. Hal ini kembali lagi pada Teknik bertahan hidup yang mereka gunakan sebagai penyebab utama besarnya dampak adanya perburuan safari dan pariwisata.

Suku Hadzabe hidup berkoloni yang terdiri dari 20 hingga 30 orang. Kelompok ini disebut dengan istilah kamp yang dimana mereka tidak memiliki hierarki suku maupun pemimpin dalam kelompok. Selama musim kemarau, Suku Hadzabe tinggal di tempat penampungan yang sangat sederhana karena mengingat bahwa mereka hidup nomaden berdasarkan banyaknya sumber makanan yang bisa mereka manfaatkan. Rumah mereka terdiri dari cabang-cabang pohon, dan hanya perlu beberapa jam untuk membangunnya. Akan tetapi ketika masuk musim hujan, suku tersebut akan pindah ke gua-gua terdekat. Orang-orang di Suku Hadzabe menjalani kehidupan yang sederhana, dengan sedikit harta individu. Ketika tiba saatnya bagi mereka untuk pindah, packing bisa dilakukan dengan sangat cepat, karena mereka dapat membawa semua harta benda mereka di punggung mereka. Bahkan Inggris, dan kemudian pemerintah Tanzania mencoba untuk membuat orang-orang Suku Hadzabe menetap secara permanen. Akan tetapi semua upaya mereka gagal. Suku Hadzabe biasanya tinggal sebentar di tempat tinggal yang disediakan untuk mereka. Mereka selalu berakhir kembali ke cara lama mereka, yakni berburu dan mencari makan.

Permukiman ini membawa satu masalah besar bagi masyarakat lain, yakni timbulnya penyakit. Orang-orang Hadza sangat rentan terhadap penyakit menular. Sayangnya, dengan tinggal di desa-desa ini, wabah penyakit meletus. Akibatnya, banyak orang meninggal, terutama anak-anak akibat campak. Meski begitu, sikap mereka yang mengisolasi diri mereka dari seluruh dunia, membuat Suku Hadzabe terlindungi dari paparan HIV/AIDS dibandingkan dengan suku-suku lain di Tanzania.

Suku Hadzabe / via survival.it
 
TEKNIK BERBURU SUKU HADZABE
 
Kaum laki-laki Suku Hadzabe akan melakukan perburuan secara individu, kecuali di musim kemarau mereka akan melakukan perburuan secara berpasangan. Mereka menggunakan panah beracun, racun tersebut didapat dari cabang-cabang semak yang bernama Adenium coetaneum. Jika para laki-laki Suku Hadzabe mendapatkan hewan buruan yang kecil seperti ayam hutan, tupai, atau kelinci, mereka akan memasaknya di tempat. Jika mereka mendapatkan hewan buruan yang berukuran sedang seperti babon, mereka akan membawanya ke kamp untuk dimasak dan dimakan bersama dengan yang lain. Nah ini uniknya, jika mereka mendapatkan hewan buruan yang besar seperti kerbau, rusa, atau mamalia besar lainnya, kamp yang akan berpindah ke tempat dimana hewan buruan tersebut didapatkan. Wkwk unik banget ya kan, malah bawa rombongannya yang nyamperin.
 
POLA MAKAN SUKU HADZABE
 
Orang-orang dari Suku Hadzabe ini menyesuaikan pola makan mereka dengan musim. Selama musim hujan, mereka memakanan madu, buah baobab, beri, dan umbi-umbian. Mereka tidak akan memakan banyak daging karena ketersediaannya yang terbatas. Sedangkan selama musim kemarau, mereka menjadikan daging sebagai hidangan utama bersama dengan madu, beri, dan umbi-umbian. Hal ini disebabkan akan ada banyak kumpulan hewan yang lebih besar berada di sekitar air, sehingga ketersediaan daging juga akan meningkat.
 
Dengan adanya keunikan ini lah yang juga menjadikan setiap anggota Suku Hadzabe memiliki hubungan yang begitu erat. Semoga kita semua juga bisa sekompak itu ya sobat beside us dan mengambil pelajaran penting dari mereka <3
Share this article :  
Katen Doe

Laisanti Ayu Febriani

Perempuan random yang menyukai puisi Eyang Sapardi Djoko Damono. Terkait hobi atau juara, mungkin sejauh ini hanya hobi mengganggumu dan juara di hatimu :)

Ada apa disamping kita?